Aksi Anak Coki Mendunia, Viral Pacu Jalur di TikTok

Aksi Anak Coki Mendunia, Viral Pacu Jalur di TikTok

Keajaiban Tradisi Pacu Jalur: Lebih dari Sekadar Lomba Dayung

Di tengah derasnya arus globalisasi, tradisi Pacu Jalur dari Kuantan Singingi, Riau, kembali mencuri perhatian dunia. Yang unik? Seorang bocah energik yang dikenal sebagai “Anak Coki” menjadi pusat fenomena, viral di TikTok dan merambah ke media sosial internasional. Dengan gerakan percaya diri sambil menjaga keseimbangan perahu panjang yang terkenal, Anak Coki tidak hanya menampilkan atraksi menari yang menarik, tetapi juga telah memicu tren global baru—yang kini dikenal sebagai Aura Farming.

Gerakan lincah Anak Coki yang memutar tangan dan mengayun tubuh di ujung perahu menjadi sorotan utama. Dipadukan dengan lagu “Young Black & Rich” dari Melly Mike, aksinya menciptakan suasana penuh energi dan kepercayaan diri yang menular. Tidak heran kalau istilah ‘main character energy’ melekat padanya—menyiratkan tampil penuh karisma dan kekuatan di momen itu.

Video-video tentang aksi ini menyebar cepat, tidak hanya di Indonesia. Dari Thailand, Korea, hingga Eropa, orang-orang mulai menirukan gaya Anak Coki dengan berbagai alat sederhana seperti sapu sebagai dayung, bahkan berdiri di atas bangku di ujung perahu seperti sedang bertualang di laut. Bahkan, selebriti dan pemain sepak bola seperti Neymar dan Achraf Hakimi tak ketinggalan menirukan aksi ini saat merayakan gol, memperlihatkan bagaimana budaya lokal bisa menginspirasi dunia.

Lebih dari Sekadar Lomba: Warisan Budaya dan Nilai Spiritualitas

Pacu Jalur bukan cuma soal kecepatan dan kekuatan, tapi cermin dari kekayaan budaya dan sejarah Kuantan Singingi. Tradisi ini berakar sejak abad ke-17 sebagai alat transportasi utama menyusuri Sungai Batang Kuantan. Perahu panjang, yang disebut “jalur,” terbuat dari kayu utuh tanpa sambungan dan mampu memuat hingga 60 orang. Saat ini, Pacu Jalur menjadi festival pesta rakyat yang memadukan olahraga, seni, dan spiritualitas.

Peran anak-anak di perahu sangat vital. Ada yang menjadi pendayung, mengatur ritme dan energi, sementara lainnya menari di ujung perahu—sebagai simbol dan pengatur posisi haluan—menyeimbangkan keindahan sekaligus mengisi semangat tim. Gerakan mereka, meskipun tampak sederhana, membutuhkan keseimbangan dan konsentrasi tinggi karena perahu melaju cepat di atas air.

Simbol Solidaritas dan Makna Mendalam

Lebih dari sekadar pertunjukan, tradisi ini menyimpan makna sosial dan spiritual mendalam, menggambarkan solidaritas masyarakat Kuantan Singingi selama berabad-abad. Istilah “Aura Farming”—yang mulai populer sejak September 2024—menggambarkan aksi penuh karisma dan gaya alami yang memancarkan kepercayaan diri dan kekuatan personal, seperti yang diperagakan Anak Coki.

Gerakannya, sederhana namun sarat makna, menampilkan peran penting sebagai penjaga keseimbangan, pemberi semangat, dan ikon tim. Gaya mereka bukan cuma hiburan, melainkan bagian dari warisan budaya yang terus hidup dan menyatu dalam masyarakat, memperlihatkan bahwa tradisi bisa tetap relevan sekaligus menginspirasi dunia luas.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *