Wali Kota Makassar, Munafri ‘Appi’ Arifuddin, menatap masa depan stadion baru yang inovatif dan berstandar dunia. Mengadopsi keunggulan Jakarta International Stadium sebagai inspirasi, ia beraspirasi membangun Stadion Untia yang bukan hanya megah secara visual, tetapi juga memenuhi semua standar internasional—dari regulasi FIFA hingga aspek lingkungan dan lalu lintas. Rencana grand opening pun diantisipasi mulai awal 2026, menandai langkah besar dalam pembangunan infrastruktur olahraga di Sulawesi Selatan.
Kunjungan ke JIS menjadi momen penting dalam studi lapangan yang mendalam, menyoroti berbagai aspek seperti perencanaan matang, manajemen risiko, hingga proses pembangunan yang canggih. Meskipun kapasitasnya akan lebih kecil—antara 15.000 hingga 20.000 kursi—stadion ini dirancang untuk mengakomodir level pertandingan nasional maupun internasional, sekaligus menjadi ikon multifungsi yang melampaui olahraga semata.
Appi melihat Stadion Untia sebagai katalis ekonomi, sebuah pusat pertumbuhan yang akan merangsang kegiatan UMKM, pariwisata, dan penciptaan lapangan kerja baru. Dengan lahan strategis seluas 6,3 hektare di Kelurahan Untia, langkah awal dipersiapkan dengan ketat, menargetkan penyelesaian dokumen lengkap akhir 2025 agar pembangunan fisik bisa segera dimulai.
Kolaborasi menjadi bagian dari filosofi pembangunan ini, termasuk kerja sama dengan perguruan tinggi dan akademisi di bidang arsitektur, teknik sipil, dan tata kota. Investasi menjadi opsi utama, dengan penjajakan kerja sama dengan perusahaan konstruksi dari Tiongkok, namun tetap membuka peluang melalui APBD jika diperlukan.
Biaya proyek diperkirakan mencapai Rp 400-500 miliar, dan seluruh proses pun dijalankan dengan pendekatan yang hati-hati dan terukur. Fokus utama adalah memastikan semua aspek teknis, regulasi, dan keberlanjutan terpenuhi, demi menciptakan stadion yang bukan hanya bangunan fisik, tetapi juga simbol inovasi dan kemajuan kota Makassar yang terus berkembang.”
—
Stadion Baru Makassar: Melangkah Menuju Inovasi dan Kemajuan
Wali Kota Makassar, Munafri ‘Appi’ Arifuddin, menatap masa depan stadion baru yang inovatif dan berstandar dunia. Mengadopsi keunggulan Jakarta International Stadium sebagai inspirasi, ia beraspirasi membangun Stadion Untia yang bukan hanya megah secara visual, tetapi juga memenuhi semua standar internasional—dari regulasi FIFA hingga aspek lingkungan dan lalu lintas. Rencana grand opening pun diantisipasi mulai awal 2026, menandai langkah besar dalam pembangunan infrastruktur olahraga di Sulawesi Selatan.
Kunjungan ke JIS menjadi momen penting dalam studi lapangan yang mendalam, menyoroti berbagai aspek seperti perencanaan matang, manajemen risiko, hingga proses pembangunan yang canggih. Meskipun kapasitasnya akan lebih kecil—antara 15.000 hingga 20.000 kursi—stadion ini dirancang untuk mengakomodir level pertandingan nasional maupun internasional, sekaligus menjadi ikon multifungsi yang melampaui olahraga semata.
Appi melihat Stadion Untia sebagai katalis ekonomi, sebuah pusat pertumbuhan yang akan merangsang kegiatan UMKM, pariwisata, dan penciptaan lapangan kerja baru. Dengan lahan strategis seluas 6,3 hektare di Kelurahan Untia, langkah awal dipersiapkan dengan ketat, menargetkan penyelesaian dokumen lengkap akhir 2025 agar pembangunan fisik bisa segera dimulai.
Kolaborasi menjadi bagian dari filosofi pembangunan ini, termasuk kerja sama dengan perguruan tinggi dan akademisi di bidang arsitektur, teknik sipil, dan tata kota. Investasi menjadi opsi utama, dengan penjajakan kerja sama dengan perusahaan konstruksi dari Tiongkok, namun tetap membuka peluang melalui APBD jika diperlukan.
Biaya proyek diperkirakan mencapai Rp 400-500 miliar, dan seluruh proses pun dijalankan dengan pendekatan yang hati-hati dan terukur. Fokus utama adalah memastikan semua aspek teknis, regulasi, dan keberlanjutan terpenuhi, demi menciptakan stadion yang bukan hanya bangunan fisik, tetapi juga simbol inovasi dan kemajuan kota Makassar yang terus berkembang.