Bahaya Sabun Wajah Keras dan Tanda-Tanda Kerusakan Skin Barrier

Bahaya Sabun Wajah Keras dan Tanda-Tanda Kerusakan Skin Barrier

Banyak orang merasa puas saat kulit wajah terasa bersih dan kencang setelah mencuci muka. Tapi, jangan langsung merasa bangga kalau wajah terasa ‘ketarik’—itu bisa jadi tanda peringatan, bukan keberhasilan. Menurut dr. Hafiza Fikri Fadel, Sp.D.V.E, FINSDV, PGC, sensasi tersebut justru bisa menunjukkan bahwa lapisan pelindung kulit sedang terganggu.

Di tengah tren skincare dan beragam produk pembersih wajah di pasaran, kita sering lupa bahwa tidak semua sabun muka cocok untuk semua jenis kulit. Produk dengan bahan terlalu keras, seperti surfaktan SLS (Sodium Lauryl Sulfate), meskipun efektif membersihkan kotoran, bisa merusak skin barrier—lapisan pelindung alami kulit yang menjaga kelembapan dan melindungi dari zat asing.

Bayangkan skin barrier seperti tembok batu bata yang direkatkan dengan semen alami. Jika sering terkena pembersih keras, batu bata ini akan menjadi rapuh dan mudah retak. Hasilnya, kulit menjadi kering, kemerahan, bahkan mengelupas. Jadi, merasa kulit terasa kencang setelah cuci muka sebenarnya bisa jadi alarm bahwa kulit sedang mengalami stres.

Lantas, bagaimana merawat skin barrier agar tetap sehat? Tips utama dari dr. Hafiza adalah pilihlah facial wash yang pH-nya seimbang, tidak menyebabkan rasa ketarik, dan mengandung bahan hidrasi serta calming. Mengutamakan perawatan yang sesuai kebutuhan kulit, bukan hanya mencari hasil instan, akan membantu menjaga kondisi kulit alami tetap optimal.

Ingat, membersihkan wajah itu penting, tapi yang tak kalah penting adalah merawat lingkungan kulit agar tetap sehat dan terlindungi. Jangan sampai keinginan untuk bersih, justru malah merusak fondasi kecantikan alami kulitmu.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *