Tragedi Beruang: Ketika Alam dan Manusia Bertabrakan
Baru-baru ini, sebuah insiden mengejutkan terjadi di Rumania, di mana seekor beruang betina ditembak setelah terlibat dalam tragedi yang merenggut nyawa seorang turis asal Italia. Lembaga nirlaba Agent Green mengajukan tuntutan kepada pihak kejaksaan, menuduh telah terjadi perburuan liar dan sejumlah pelanggaran lain yang lebih serius.
Menurut Agent Green, Direktorat Kehutanan Argeș telah gagal dalam tanggung jawabnya selama bertahun-tahun untuk menjaga keseimbangan antara manusia dan satwa liar. Beruang-beruang di kawasan Transfăgărășan, yang sering terlihat dekat tempat wisata dan parkir, tidak mendapatkan perlindungan yang memadai. Meskipun banyak laporan mengenai keberadaan beruang di jalan tersebut, terutama pada hari kejadian, pihak berwenang tidak merespons dengan tindakan yang layak.
Dukungan masyarakat terhadap anak-anak beruang yang kehilangan ibunya juga tak kalah penting. Hanya satu dari tiga anak beruang yang berhasil diselamatkan setelah diberikan tekanan dari publik. Keenam penjaga hutan di lapangan terpaksa menggunakan taktik mematikan karena kurangnya peralatan non-mematikan seperti peluru karet.
Dalam pernyataan pers yang dikeluarkan oleh Agent Green, mencuat tudingan bahwa prosedur dan protokol yang benar diabaikan oleh tim intervensi, yang langsung menembak beruang tersebut tanpa mempertimbangkan pilihan lain. Permintaan untuk memindahkan anak-anak beruang hanya diajukan setelah insiden terjadi, memunculkan tanda tanya mengenai legalitas tindakan tersebut.
Insiden ini bermula ketika seorang turis Italia, saat berusaha mengambil foto dengan beruang yang merasa terancam, mengakibatkan maut. Jasad korban ditemukan tak jauh dari lokasi, sementara beruang tersebut akhirnya dibunuh. Penampakan beruang yang lazim di Transfăgărășan, yang sering diberi makan oleh wisatawan, sering menimbulkan risiko cedera atau bahkan kematian bagi pengunjung.
