Empat larangan yang pernah disampaikan Rasulullah SAW terkait mencukur atau menyambung alis, serta mentato dan mengikir gigi, menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak seharusnya dilakukan demi mempercantik diri secara berlebihan. Sesuai ajaran Nabi, kecuali karena alasan darurat seperti penyakit atau cacat, melakukan hal-hal tersebut termasuk haram dan dilarang. Ulama seperti Imam Asy Syaukani pun memperkuat pendapat ini, menyatakan bahwa larangan ini berlaku untuk memperindah penampilan, bukan untuk mengatasi kondisi kesehatan. Dalam konteks hijab dan berhias, memahami batasan ini membantu kita menghormati aturan agama sekaligus menjaga niat dan niat baik dalam berpenampilan.
—
Larangan Mencukur dan Menyambung Alis dalam Islam
Islam melarang keras beberapa praktik tertentu terkait kecantikan, termasuk mencukur alis sebagian atau seluruhnya, menyambung rambut, serta mentato. Larangan ini bersumber dari hadits Nabi Muhammad SAW yang menegaskan bahwa tindakan-tindakan tersebut adalah perbuatan yang dilaknat.
Dasar Hukum dari Hadits Nabi
Dalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah bersabda:
“Dilaknat: orang yang menyambung rambut, orang yang menyambung alis, orang yang mencabut alis, dan orang yang mentato, kecuali karena penyakit.” (HR Abu Daud)
Selain itu, dari Ibnu Mas’ud RA, ada larangan serupa yang menyebutkan:
“Rasulullah melarang mencukur alis, mengikir gigi, menyambung rambut, dan mentato, kecuali karena penyakit.” (HR Ahmad)
Pendapat Ulama
Imam Asy Syaukani menegaskan bahwa larangan tersebut menunjukkan bahwa hukum melakukan tindakan tersebut adalah haram, kecuali dilakukan karena alasan darurat seperti sakit atau cacat. Jika dilakukan semata-mata untuk mempercantik diri, maka hukumnya terlarang.
Kesimpulan
Secara umum, mencukur dan menyambung alis untuk tujuan kecantikan termasuk perbuatan yang diharamkan dalam Islam, sesuai ajaran Nabi dan fatwa ulama. Memahami batasan ini membantu menjaga niat dan keberkahan dalam berhias serta menambah kedalaman iman dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
