Festival Pacu Jalur yang berlangsung setiap tahun di Kuantan Singingi, Riau, pada 20-24 Agustus, siap memukau pengunjung dengan energi baru setelah fenomena aura farming viral di TikTok. Dalam upaya mendukung festival yang digemari ini, Kementerian Pariwisata telah menunjukkan komitmen melalui sejumlah langkah strategis. Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, mengungkapkan bahwa dukungan tersebut mencakup koordinasi dengan pemerintah daerah, pendampingan dalam persiapan event, serta penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.
“Kami juga berfokus pada penguatan manajemen event dan mitigasi risiko agar penyelenggaraan berlangsung lancar dan memberikan dampak positif bagi para wisatawan serta masyarakat lokal,” jelas Ni Luh Puspa dalam wawancara tertulisnya.
Siapapun yang berpikir bahwa Pacu Jalur hanyalah kompetisi mendayung akan segera berubah pikiran. Festival ini kaya akan budaya, sejarah, dan kebersamaan masyarakat Riau. Momen ini tidak hanya akan menjadi tontonan, tetapi juga merayakan tradisi yang telah ada sejak abad ke-17.
Kementerian Pariwisata juga berencana melakukan monitoring untuk menilai dampak Pacu Jalur terhadap perekonomian lokal. Ni Luh menambahkan bahwa media sosial akan dimanfaatkan secara maksimal untuk mempromosikan festival ini. Berbagai platform seperti Karisma Event Nusantara, Wonderful Indonesia, dan Pesona Indonesia akan terlibat dalam promosi, bahkan strategi kreatif seperti komentar aktif di akun-akun populer terkait fenomena aura farming juga melengkapi pendekatan promosi.
“Kami ingin Festival Pacu Jalur dikenal bukan hanya di Riau, tetapi juga di seluruh dunia. Promosi digital menjadi alat yang efisien untuk menjangkau generasi muda dan wisatawan internasional,” kata Ni Luh.
Tak hanya berfokus pada promosi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga menggandeng industri pariwisata, seperti Atourin, untuk menawarkan paket wisata menarik ke Festival Pacu Jalur. Program Open Trip With (OTW) KEN akan memudahkan wisatawan dalam menikmati festival seraya menjelajahi keindahan Riau.
Dengan kehadiran semangat aura farming dan dukungan kolaboratif ini, Festival Pacu Jalur diharapkan mampu menarik perhatian wisatawan nusantara dan internasional yang mengagumi budaya, sport tourism, serta pengalaman otentik yang ditawarkan Indonesia. Momen ini bukan sekadar perlombaan, tetapi sebuah perayaan yang menyatukan setiap orang dalam kebudayaan dan semangat bersama.
Selain itu, sorotan terhadap Pacu Jalur semakin menarik dengan munculnya tren aura farming yang diusung oleh para generasi muda. Salah satu penari cilik, Rayyan Arkan Dikha, telah menjadi sorotan dengan penampilannya yang memikat, yang bahkan diabadikan dalam parodi oleh influencer media sosial.