Finalis Miss Universe Dituduh Gemuk dan Dikasari Dunia

Finalis Miss Universe Dituduh Gemuk dan Dikasari Dunia

Perjalanan Inspiratif Miss Kanada yang Melawan Stigma

Siera Bearchell, seorang wanita dari Kanada, pernah mengalami pengalaman yang menyakitkan dalam dunia kontes kecantikan. Ketika mewakili negaranya di ajang bergengsi Miss Universe, dia harus berhadapan dengan omongan buruk tentang penampilannya. Dalam sebuah unggahan hati-hati, Siera menunjukkan penampilannya saat mengenakan bikini, yang sayangnya mendapat celaan karena disebut sebagai “gemuk” oleh sebagian orang di dunia maya.

Berkompetisi di panggung internasional di Manila pada tahun 2017, Siera harus menghadapi tekanan yang luar biasa. Ia diserang dengan label seperti “plus size” dan bahkan dianggap “paus”—semua karena standar kecantikan yang tak realistis dan sok-sok an. Sepanjang kompetisi, kegembiraannya ternoda oleh komentar-komentar menyakitkan tersebut. Ia menulis di media sosial, “The world call me fat.”—mengungkapkan betapa beratnya beban yang harus dia tanggung.

Dalam postingan terbarunya, Siera berbagi pengalaman tentang bagaimana ia dikommentari dengan kata-kata hinaan seperti ‘gendut’, ‘Miss Piggy Universe’, dan ‘paus’. Ia merasa dicap sebagai kontestan bertubuh besar, bahkan diduga sengaja menambah berat badan agar menonjol. Yang lebih menyakitkan lagi, ia merasa tim nasional kurang memberikan dukungan yang memadai, membuat rasa percaya diri hilang perlahan.

Namun, di balik semua celaan dan tekanan, Siera menemukan kekuatan dari dalam diri. Ia menyadari bahwa kecantikan sejati tak hanya diukir oleh angka di timbangan, melainkan oleh kepercayaan diri dan keberanian untuk menjadi diri sendiri. “Aku ingat bahwa aku berada di sini karena aku punya banyak hal untuk ditawarkan kepada dunia,” katanya. Keberhasilannya masuk dalam posisi sembilan besar di kompetisi tersebut adalah bukti nyata bahwa keberanian dan keteguhan hati lebih berharga daripada standar yang sempit.

Siera menghabiskan waktu untuk memperbaiki dan memperkuat kepercayaan dirinya. Ia berlatih keras agar bisa tampil percaya diri di panggung, bahkan saat seluruh dunia menertawakannya karena penampilannya yang berbeda. “Aku benar-benar melatih diriku sendiri agar memiliki kepercayaan diri untuk berdiri tegak dan bangga, meskipun ada meme-meme yang mengejek aku,” ungkap wanita berusia 32 tahun ini. Perjalanannya adalah bukti bahwa menerima diri sendiri dan berpegang teguh pada jati diri bisa membawa kita menuju keberhasilan dan penerimaan sejati.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *