FPTI NTB Desak Penghargaan untuk Agam Rinjani dari Pemerintah dan TNGR

FPTI NTB Desak Penghargaan untuk Agam Rinjani dari Pemerintah dan TNGR

Penghargaan dan Evaluasi Sistem Mitigasi Bencana di Gunung Rinjani

Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengajak pemerintah dan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) untuk memberikan penghargaan kepada Abdul Haris Agam, dikenal sebagai Agam Rinjani, beserta para sukarelawan yang berhasil mengevakuasi jenazah turis Brasil, Juliana Marins, setelah insiden jatuh pada Sabtu, 21 Juni 2025, dan dievakuasi pada Kamis, 26 Juni 2025.

“Agam dan rekannya telah menunjukkan dedikasi luar biasa dengan bekerja tanpa pamrih demi keselamatan sesama pendaki.” – Muhammad Ihwan, Dewan Pembina FPTI NTB.

Selain memberikan apresiasi, Ihwan mengkritisi minimnya koordinasi dan kesiapan menghadapi situasi darurat di kawasan Gunung Rinjani. Ia menegaskan bahwa mitigasi bencana harus menjadi prioritas utama dalam pengelolaan destinasi wisata alam, bukan sekadar mengejar pemasukan.

“Kita tidak boleh terus-menerus hanya menjual keindahan alam tanpa menjamin keselamatan para pendaki. Sistem penanganan bencana di Rinjani perlu dibenahi secara menyeluruh.”

Ihwan juga mengusulkan agar Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, segera menginisiasi dialog bersama pemerintah pusat dan Balai TNGR untuk merancang formula mitigasi bencana yang komprehensif dan berkelanjutan, dengan kejelasan tanggung jawab dan pola koordinasi yang matang.

Lebih jauh, Ihwan mengingatkan pentingnya menjaga kearifan lokal sebagai pendekatan budaya dalam melestarikan Gunung Rinjani. Tradisi ‘nyembeq’, sebuah ritual berdoa, bisa menjadi inspirasi agar pendaki menghormati alam dan adat setempat.

“Melestarikan tradisi lokal seperti ‘nyembeq’ tidak hanya menjaga budaya, tetapi juga memberi pengingat agar para pendaki bertindak dengan sopan santun dan bertanggung jawab.”

Insiden tragis yang menimpa Juliana Marins dan pendaki lain diharapkan menjadi momentum evaluasi menyeluruh bagi semua pihak—pemerintah, masyarakat adat, dan sukarelawan—untuk bersama-sama meningkatkan sistem pengelolaan dan penanganan bencana di Gunung Rinjani.

“Keselamatan wisatawan harus menjadi prioritas utama agar Gunung Rinjani tetap menjadi destinasi pilihan yang aman dan lestari.”

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *