Harmoni Pemajuan Kebudayaan di Neka Art Museum
Kementerian Kebudayaan RI, berkolaborasi dengan Neka Art Museum, menghadirkan serangkaian kegiatan menarik bertajuk ‘Harmoni Pemajuan Kebudayaan’ di Ubud, Gianyar, Bali. Acara ini menjadi wadah pertemuan antara ekspresi seni rupa, literasi budaya, kearifan lokal, serta tradisi kuliner, yang seluruhnya berkontribusi pada strategi pembaruan kebudayaan nasional.
Agenda Utama Kegiatan
Kegiatan ini meliputi empat agenda utama:
- Pameran Seni Rupa Keris ‘Vibrant Colors’
- Peluncuran Buku Taksu Keris Bali
- Sarasehan Masyarakat Adat
- Pengalaman Gastronomi Adat melalui Kuliner Cara Puri
Pernyataan Menbud RI
Menbud RI Fadli Zon dalam acara ini menekankan betapa pentingnya kebudayaan sebagai kekuatan pemersatu bangsa. “Budaya justru menyatukan. Karena itu, hidup harus terus berjalan, dan budaya juga harus terus berlanjut,” ujarnya, menegaskan komitmennya meskipun di tengah tantangan sosial-politik yang ada.
Peluncuran Buku Taksu Keris Bali
Salah satu momen paling dinantikan adalah peluncuran buku Taksu Keris Bali, yang ditulis oleh Fadli Zam bersama Staf Khusus Menteri, Basuki Teguh Yuwono. Buku ini membahas keris sebagai bukan sekadar objek budaya, tetapi juga sebagai refleksi nilai dan spiritualitas masyarakat Bali. Fadli menegaskan bahwa publikasi karya tulis menjadi salah satu cara penting untuk memperkuat literasi budaya, terutama di kalangan generasi muda.
Pameran Seni Rupa Keris
Pameran ‘Vibrant Colors’ menampilkan karya-karya seni rupa kontemporer yang diilhami oleh keindahan dan filosofi keris sebagai warisan budaya yang mendunia. Pertunjukan Tari Pendet pada malam pembukaan menjadi simbol sambutan hangat bagi para pengunjung.
Penguatan Masyarakat Adat
Kegiatan ini juga berfungsi sebagai ruang refleksi pentingnya peran masyarakat adat dalam pelestarian budaya, melalui Sarasehan yang melibatkan banyak perwakilan komunitas. Aspirasi dan pengalaman berbagai komunitas disampaikan, sekaligus menegaskan bahwa masyarakat adat adalah penjaga tradisi kita.
Pengalaman Kuliner Cara Puri
Kekayaan budaya Bali tercermin melalui pengalaman gastronomi yang unik, Kuliner Cara Puri. Tradisi ini tidak hanya menawarkan kelezatan kuliner, tetapi juga mengandung nilai-nilai spiritual dan simbolik dalam penyajiannya, memperlihatkan bahwa kuliner adalah medium penting bagi pelestarian budaya.
Konferensi Budaya CHANDI 2025
Acara ‘Harmoni Pemajuan Kebudayaan’ menjadi bagian dari konferensi budaya internasional Culture, Heritage, Arts, Narratives, Diplomacy, and Innovations (CHANDI) yang akan berlangsung 3-5 September 2025 di The Meru Sanur, Bali. Melalui kegiatan ini, Kementerian menunjukkan bahwa pemajuan kebudayaan adalah tanggung jawab bersama yang memerlukan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat.
Partisipasi Tokoh dan Pejabat
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat penting, antara lain penglingsir puri, anggota Dewan Perwakilan Daerah, serta perwakilan asosiasi budaya. Kehadiran mereka semakin menegaskan kolaborasi yang kuat dalam memajukan kebudayaan Indonesia.