Air rebusan dari berbagai tanaman herbal telah lama menjadi kepercayaan masyarakat untuk menjaga kesehatan ginjal. Namun, dr. Inggrid Tania, Ketua Umum PDPOTJI (Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia), menjelaskan bahwa ada batasan dalam hal ini. Banyak herbal yang menyediakan manfaat bagi ginjal karena kandungan antioksidannya yang tinggi, tetapi tetap diperlukan konsumsi air putih yang cukup untuk mencegah risiko pembentukan batu ginjal.
“Sebenarnya, hampir semua herbal baik untuk ginjal karena sifat antioksidannya. Zat ini melindungi organ ginjal dari kerusakan,” kata dr. Inggrid saat diwawancarai.
Istilah ‘detoks ginjal’ atau ‘membersihkan ginjal’ melalui air rebusan herbal seringkali dianggap istilah awam. “Yang lebih tepat adalah herbal membantu melindungi ginjal daripada sekadar ‘membersihkan’,” tambahnya. Air putih tetap merupakan pilihan terbaik untuk ‘membilas’ saluran kemih dan membantu proses pengeluaran sisa metabolisme melalui urine.
Dr. Inggrid mengingatkan bahwa konsumsi herbal harus diimbangi dengan cukup air putih. Merujuk pada primalitas, “Mengandalkan herbal tanpa menjaga asupan cairan bisa menimbulkan efek sebaliknya. Pastikan mengonsumsi sekitar 8 gelas air putih setiap hari.” Beberapa sayuran atau tanaman herbal mengandung oksalat, yang dapat mengendap menjadi batu ginjal jika kekurangan cairan.
Kendati herbal diperoleh dari sumber alami, konsumsinya tetap harus dalam batas yang wajar. “Saat membuat jamu sendiri, pastikan mengikuti resep dari sumber yang valid. Untuk herbal modern yang sudah berizin BPOM, ikuti dosis yang dianjurkan. Karena yang berlebihan pun bisa merusak ginjal,” tegasnya.
Banyak orang cemas bahwa konsumsi jamu dalam jangka panjang akan mengganggu kesehatan ginjal. Namun, menurut dr. Inggrid, semua itu tergantung pada cara konsumsi. “Jika kita mengonsumsi jamu dengan cara yang benar, dibarengi asupan air putih yang cukup dan pola makan sehat, maka jamu dalam jangka panjang tidak akan berdampak buruk pada ginjal,” ujarnya.
Sebaliknya, gaya hidup tidak seimbang, seperti kurang minum, sering makan jeroan, atau mengonsumsi makanan tinggi pengawet dan pestisida, justru meningkatkan risiko gangguan ginjal.
Beberapa tanaman herbal yang terkenal dapat memberikan manfaat positif untuk ginjal antara lain: mereka mengandung zat aktif yang bersifat antioksidan dan antiinflamasi, serta telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional.