Khofifah dan Emil Bertemu Sri Sultan, Bahas Isu Penting di Yogyakarta

Khofifah dan Emil Bertemu Sri Sultan, Bahas Isu Penting di Yogyakarta

Memperkuat Kolaborasi Strategis antara Jatim dan DIY

Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mendorong kolaborasi strategis antarprovinsi, khususnya dalam sektor Promosi Pariwisata dan Pembangunan Daerah. Dalam upaya ini, Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Dardak bertemu dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, di Kraton Kilen, Yogyakarta. Pertemuan yang berlangsung secara tertutup ini disambut hangat oleh Putri Kelima Ngarsa Dalem GKR Bendara, bersama suaminya KPH Yudanegara, Kepala Dinas Pariwisata DIY Imam Pratanadi, dan Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi.

Dalam suasana yang akrab dan penuh kekeluargaan, kedua pemimpin ini meneguhkan komitmen mereka untuk membangun kerja sama antara dua provinsi yang kaya akan budaya, serta bersemangat dalam pembangunan inklusif, terkhusus dalam promosi pariwisata terpadu.

Khofifah mencatat penyerahan hangat dari Sri Sultan. Ia menyoroti kesamaan visi antara DIY dan Jawa Timur dalam pelestarian warisan budaya, pengembangan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal, dan tata kelola pemerintahan berlandaskan nilai-nilai budaya. “Saya merasa terhormat dapat bersilaturahmi langsung dengan Sri Sultan. Beliau adalah tokoh adat dan budaya yang konsisten dalam menjaga kearifan Budaya Jawa dalam bingkai kebangsaan,” ungkap Khofifah.

Ia juga mengungkapkan keyakinan bahwa daerah ini memiliki peluang besar untuk bersinergi dalam pengembangan potensi budaya, pariwisata, pendidikan, dan ekonomi kreatif. Pertemuan ini menjadi wadah untuk mendiskusikan tantangan pembangunan antarprovinsi di tengah dinamika sosial dan ekonomi yang berkembang saat ini.

Khofifah menegaskan pentingnya membangun ketahanan budaya sebagai fondasi menghadapi era digitalisasi dan globalisasi yang kian masif. Ia juga menyoroti perlunya memperkuat jejaring antar daerah melalui program-program konkret, seperti pengembangan UMKM kreatif, kolaborasi event budaya, dan integrasi promosi wisata lintas provinsi. “Kekuatan kolaborasi antardaerah akan menjadi kunci menciptakan ketangguhan di masa depan, termasuk dalam menghadapi isu perubahan iklim dan transformasi digital,” tegasnya.

Ia berharap pertemuan ini menjadi awal dari kerja sama yang lebih intens dan konkret antara Jawa Timur dan Yogyakarta, baik di tingkat pemerintahan maupun antar komunitas budaya dan ekonomi.

Sri Sultan Hamengku Buwono X pun menyambut positif kunjungan Khofifah. Menurutnya, kolaborasi antar daerah sangat penting untuk menciptakan harmoni pembangunan yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi tetapi juga menjaga keseimbangan sosial dan pelestarian nilai-nilai budaya. “Kita perlu menyatukan langkah, tidak hanya untuk membangun wilayah masing-masing, tetapi juga dalam konteks Indonesia yang beragam ini. Pelestarian budaya harus terus diutamakan di tengah arus modernisasi. Dari budaya, karakter bangsa ini terjaga,” pungkasnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *