Koster Desak Regulasi Insentif Infrastruktur Bali dalam RUU Kepariwisataan

Koster Desak Regulasi Insentif Infrastruktur Bali dalam RUU Kepariwisataan

Dukung Pengembangan Infrastruktur dan Transportasi di Bali

Gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan pentingnya memasukkan insentif pengembangan infrastruktur dan transportasi dalam Rancangan Undang-Undang Kepariwisataan. Ia percaya bahwa infrastruktur yang memadai adalah kunci untuk mendukung Bali sebagai destinasi wisata internasional.

Dalam kunjungan kerja bersama Komisi VII DPR RI di Denpasar, Koster mengungkapkan bahwa insentif dari pemerintah pusat bisa berupa pembangunan dan peningkatan sarana strategis yang sesuai kebutuhan daerah. Ia menegaskan bahwa insentif ini tidak hanya berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU), tetapi juga berupa keberpihakan dan fasilitasi langsung dari pusat.

Menurut Koster, kebutuhan pembangunan di Bali harus diajukan secara spesifik dan mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Ia menyoroti bahwa meskipun Bali menyumbang sekitar 46% dari devisa nasional, kondisi infrastruktur dan transportasi di sana masih perlu banyak peningkatan. Ia membandingkan daya saing Bali dengan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand, dan menyatakan bahwa Bali tertinggal dalam aspek ini.

Gubernur Bali berkomitmen untuk memprioritaskan pembangunan transportasi darat dan laut jika usulannya disetujui, termasuk peningkatan pelabuhan seperti Sanur dan mengurangi kemacetan di jalan utama. Ia berharap pembangunan ini dapat memperlancar kegiatan wisata dan meningkatkan pengalaman para pengunjung.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty, menyatakan bahwa usulan dari Koster akan dipertimbangkan dan dimasukkan dalam revisi UU Kepariwisataan yang akan disahkan dalam waktu dekat. Ia juga menambahkan bahwa beberapa usulan terkait pembentukan Badan Pariwisata dan pengembangan SDM akan dibahas lebih lanjut, termasuk kemungkinan sumber dana baik dari APBN maupun swasta.

Satu aspek penting lainnya adalah pendidikan kepariwisataan. Evita menekankan perlunya memasukkan pendidikan pariwisata ke dalam kurikulum sekolah formal di Bali, agar sumber daya manusianya semakin kompeten dan siap bersaing di level internasional.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Bali tidak hanya mampu bersaing secara ekonomi, tetapi juga mampu menjaga dan memperkuat keunggulan destinasi wisata yang dimilikinya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *