Login to continue using

Login to continue using

Peristiwa Politis Kontroversial di Thailand: Pemecatan Paetongtarn Shinawatra

Paetongtarn Shinawatra, nama yang tak asing di dunia politik Thailand, resmi dicopot dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Thailand menyusul pelanggaran etika yang terkait dengan skandal telepon dengan mantan pemimpin Kamboja, Hun Sen. Keputusan ini diambil oleh Mahkamah Konstitusi berdasarkan bukti dan temuan terbaru.

Apa yang Terjadi?

Sebelum pemecatannya, terjadi perbincangan telepon antara Paetongtarn dan Hun Sen pada 15 Juni lalu, saat konflik di perbatasan Thailand-Kamboja sedang memanas. Rekaman percakapan yang bocor ke publik menunjukkan Paetongtarn memanggil Hun Sen dengan panggilan akrab “paman” dan mengkritik proses militer yang sedang berlangsung. Dalam rekaman tersebut, terdengar pula tawaran bantuan yang menimbulkan kontroversi dan kekesalan publik.

Klarifikasi dan Dampak

Paetongtarn segera meminta maaf dan menyatakan bahwa kata-katanya digunakan sebagai teknik negosiasi agar konflik tidak semakin memburuk. Meskipun kehilangan jabatannya sebagai Perdana Menteri, ia tetap aktif sebagai Menteri Kebudayaan dan masih berpengaruh dalam dunia politik Thailand.

Kekayaan dan Latar Belakang

Di usia 33 tahun, Paetongtarn dikenal sebagai salah satu wanita terkaya di Thailand. Laporan kekayaan menyebutkan aset senilai sekitar 400 juta dolar AS (setara Rp 6,5 triliun), termasuk properti di berbagai negara seperti Inggris, Jepang, dan tanah di Thailand serta investasi saham di perusahaan pengembang besar. Kekayaan ini tak lepas dari latar belakang keluarganya, terutama ayahnya, Thaksin Shinawatra, yang juga seorang politisi sekaligus pebisnis sukses yang pernah memiliki klub sepak bola Manchester City dan menempati posisi salah satu orang terkaya di Thailand.

Kisahnya menggambarkan kompleksitas dinamika politik dan kekayaan yang seringkali berkaitan erat di balik panggung pemerintahan dan kekuasaan di Thailand maupun di kawasan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *