Film Panji Tengkorak: Kembalinya Legenda Silat Indonesia!
Film Panji Tengkorak telah resmi tayang perdana pada Kamis, 28 Agustus 2025, di bioskop-bioskop seluruh Indonesia. Mengusung genre animasi, film ini merupakan adaptasi dari komik silat legendaris karya Hans Jaladara yang sangat terkenal di era 1970-an, sejajar dengan ketenaran karakter ikonik lainnya.
Diproduksi oleh Falcon Pictures dan disutradarai oleh Daryl Wilson, kehadiran Panji Tengkorak di layar lebar menjadi momen penting bagi kebangkitan cerita silat klasik Indonesia yang dikemas dengan gaya animasi 2D modern. Meskipun berbentuk animasi, film ini ditujukan untuk penonton dewasa, kaya akan adegan laga menegangkan, pertarungan epik, serta intrik yang membuat jantung berdegup kencang.
Ikuti kisah Panji (dikalungi suara Denny Sumargo), seorang pendekar yang rela menjual jiwanya kepada kekuatan ilmu hitam untuk membalas dendam atas kematian istrinya, Murni. Niatnya untuk mengakhiri hidup membawa dia pada situasi yang mengerikan, di mana tubuh dan jiwanya terperangkap dalam kendali kekuatan gelap.
Dalam pengembaraannya tanpa tujuan, Panji bertemu dengan seorang pendekar tua yang meminta bantuannya mengejar bandit pencuri pusaka sakti—pusaka yang diyakini dapat membebaskannya dari belenggu ilmu hitam. Permintaan ini menarik Panji ke dalam konflik besar antara dua kerajaan dan mengungkap tabir kelam masa lalunya.
Selama perjalanan, Panji mengenakan topeng menyeramkan yang berbentuk separuh kerangka manusia, yang membuatnya dikenal sebagai Panji Tengkorak atau Pengemis (Iblis) dari Kidul, mewakili asal-usulnya dari wilayah pesisir selatan.
Komik ini pertama kali diterbitkan pada 1968 dalam lima seri, dan karena popularitasnya, kembali dicetak pada 1985 serta di-reboot pada 1996. Panji Tengkorak juga pernah hadir di layar lebar pada tahun 1971, ketika sutradara A. Harris mengadaptasi komik ini menjadi film animasi yang dipasarkan ke luar negeri dengan judul The Ghostly Face.
Versi animasi 2D dari Panji Tengkorak yang kini tayang adalah hasil kerja keras selama tiga tahun, melibatkan sekitar 250 orang dalam proses produksinya, mulai dari animator hingga desainer suara. Ini menjadi bukti seriusnya Falcon Pictures dalam menghidupkan kembali kisah legendaris tersebut.
Selamat menikmati film ini dan temukan lebih banyak fakta menarik di balik pembuatannya!