Perjuangan David untuk Mendapatkan KJP Plus
Peluh mengalir dari wajah David Manik saat ia tiba di rumahnya, wajah penuh kelelahan. Bapak dua anak dan pengemudi ojek online ini baru saja selesai mengurus permohonan Kartu Jakarta Pintar Plus (KJP Plus) untuk anak bungsunya. Setelah berhari-hari bolak-balik ke berbagai instansi pemerintah daerah, harapan David tampak memudar karena keluarganya tidak terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Sejumlah persyaratan agar dapat masuk kategori keluarga berpenghasilan rendah tidak terpenuhi, membuat peluang mendapatkan bantuan pendidikan ini menjadi sulit dijangkau. “Saya berharap persyaratan untuk mendapatkan KJP Plus agar lebih longgar. Penghasilan saya pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang layak,” ungkap David dalam wawancara tertulis, Minggu (17/8/2025).
Meskipun sekolah negeri bebas biaya pendidikan, orang tua tetap menghadapi biaya tambahan seperti kegiatan ekstrakurikuler dan keperluan lain. Kondisi ini makin memperumit kehidupannya, apalagi sulitnya memperoleh KJP Plus yang sejatinya bisa meringankan beban mereka.
Bukan hanya David yang merasakan kesulitan ini. Di media sosial Facebook, banyak cerita serupa dari warga yang mengeluhkan tantangan mendapatkan KJP Plus. Riska Budianti Rahmani, misalnya, menulis bahwa suaminya sudah 10 tahun bekerja sebagai pengemudi ojek online, tetapi anak mereka yang kini naik kelas empat SD belum juga mendapatkan bantuan ini.
Selain itu, Dodi, pengemudi ojol lainnya, berbagi kisah di Facebook tentang betapa sulitnya memperoleh KJP. Ia menulis bahwa keluarganya tinggal numpang di rumah mertua dan harus berjuang keras demi anak-anak mereka yang bersekolah. “Saya mau tanya, apa salah punya kendaraan motor dua? Itu untuk cari rezeki, bukan untuk bersenang-senang. KJP bisa membantu mengurangi biaya SPP dan keperluan sekolah lainnya,” tulisnya.
Saat ini, proses verifikasi penerima KJP Plus tahap 2 sedang berlangsung sejak 18 Agustus hingga 30 September 2025, sebelum penetapan resmi lewat Keputusan Gubernur. Pada tahap pertama, sebanyak 707.622 peserta didik telah menerima bantuan dana ini, yang mulai cair pada 5 Agustus 2025.
KJP Plus memberikan berbagai manfaat, mulai dari pembelian seragam dan perlengkapan sekolah, makanan bergizi, kacamata, alat bantu dengar, komputer, hingga biaya kegiatan ekstrakurikuler dan wisata edukatif. Semoga saja, semakin banyak yang berhak dan mampu mendapatkan akses ini demi masa depan anak-anak bangsa.
Apa kamu juga pernah mengalami hal serupa? Ceritakan pengalamanmu, atau mungkin ada solusi yang bisa membantu mereka yang membutuhkan.