Penanganan Tumpukan Sampah di Pekanbaru: Langkah Berani dan Tantangan Kompleks
Masalah tumpukan sampah menjadi fokus utama Pemerintah Kota Pekanbaru. Warisan persoalan lama memang tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat, seperti diungkapkan oleh akademisi Universitas Riau, Saiman Pakpahan. Ia menegaskan bahwa penanganan sampah bukanlah pekerjaan instan, melainkan membutuhkan kerja keras dan strategi jangka panjang.
“Persoalan sampah ini sangat kompleks dan tidak bisa diselesaikan secara instan. Langkah berani yang diambil oleh Wali Kota Agung Nugroho patut diapresiasi karena berani menghadapi persoalan yang sudah lama terjadi,” kata Saiman.
Sejarah dan Kompleksitas Masalah Sampah
Saiman menelusuri akar permasalahan sampah yang sudah terjadi sejak kepemimpinan sebelumnya dan terus menumpuk hingga menjelang masa jabatan saat ini. Tidak mungkin menyelesaikan persoalan tersebut dalam hitungan minggu saja.
Selain penanganan sampah, ada juga berbagai PR besar termasuk mengatasi banjir, memperbaiki jalan, dan menertibkan parkir yang kini sudah menunjukkan perubahan positif sejak kebijakan tarif parkir lama yang merugikan dicabut.
Penertiban Warung Remang-remang dan Perbaikan Kota
Di samping itu, Pemerintah Kota juga mengambil tindakan tegas seperti membongkar warung remang-remang yang menjadi sarang maksiat di Jalan SM Amin. “Banyak hal sudah dilakukan dan ini patut diapresiasi di tengah tantangan yang ada,” ujar dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik ini.
Transformasi Pengelolaan Sampah
Pemkot Pekanbaru tengah menghadapi tugas besar dalam menata pengelolaan sampah dari hulu sampai hilir. Selama ini pengelolaan dilakukan pihak ketiga yang lebih berorientasi pada bisnis dibanding kepedulian publik. Kini, langkah maju diambil dengan memutus kontrak pengelolaan dengan perusahaan lama dan menyiapkan model baru yakni Lembaga Pengelolaan Sampah (LPS) yang melibatkan masyarakat dan pemerintahan lokal agar pengawasannya lebih transparan dan efektif.
Peran serta Masyarakat
Saiman juga menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak, mulai individu, keluarga, RT/RW hingga pemerintah, untuk bertanggung jawab menjaga kebersihan lingkungan. Edukasi dan sosialisasi terus dilakukan agar masyarakat bisa “berdamai dengan sampah” dan menjaga lingkungan tetap bersih.
Optimisme dan Dukungan Penegak Hukum
Dukungan dari aparat penegak hukum juga menjadi kunci keberhasilan. Dengan slogan “Pekanbaru harus bersih,” Wali Kota dan Kapolda menunjukkan keseriusan dalam membereskan masalah ini dengan menurunkan semua kekuatan yang dimiliki.
Langkah-langkah strategis dan kolaborasi berbagai elemen ini menjadi harapan besar agar Pekanbaru dapat segera bebas dari persoalan sampah yang selama ini membebani.