Temukan kelezatan legendaris dari Lombok yang tetap menggoda selera hingga hari ini: ayam rarang. Berasal dari Desa Rarang di Kecamatan Terara, Lombok Timur, resep otentik ini diwariskan turun-temurun sejak tahun 1976, dimulai oleh Inaq Dellah, sang pencipta resep. Awalnya hadir di Rumah Makan Sederhana Rarang Inaq Dellah, hidangan ini kini menjadi simbol warisan budaya kuliner yang tidak lekang oleh waktu.
Langkah ke warung makan keluarga Siti Aminah, anak kedua Inaq Dellah yang kini melanjutkan tradisi, akan membawa Anda menyelami resep rahasia yang khas ini. Dengan bangga dia berkata, “Ayam rarang ini warisan dari ibu, saya hanya meneruskan kelezatannya.” Variannya yang terkenal meliputi pelecing ayam dengan bumbu pedas manis yang menggoda dan ayam goreng biasa disajikan dengan sambal beberuk yang menggugah selera. Setiap suapan adalah pengalaman rasa yang berbeda dan patut dipertahankan budaya dan keaslian cita rasa aslinya.
Walaupun banyak penjiplak mencoba meniru resep ini, hanya keturunan dari Inaq Dellah yang mampu mempertahankan keunikannya. Rumah makan yang pertama kali menyajikan ayam rarang tetap berdiri di pinggir Jalan Raya Sikur-Mataram, desa Rarang, dengan stempel sejarah yang tak tergantikan. Setiap sudutnya menyimpan kisah, dari ukuran hingga bentuknya yang sederhana tapi berharga, sebagai simbol kekayaan warisan kuliner Lombok.
Selain di Rarang, ayam rarang kini bisa ditemukan di berbagai titik di Lombok, termasuk di kota-kota besar seperti Mataram, yang dikelola oleh cucu-cucu Inaq Dellah sendiri. Mereka menjaga konsistensi rasa dan tradisi, memastikan ayam rarang tetap hidup dan berkembang, sebagai pengingat akan kekayaan rasa dan budaya yang tak ternilai.
