Video viral di TikTok menampilkan seorang bocah cekatan menari di ujung perahu panjang, ditemani lagu “Young Black & Rich” dari Melly Mike, dengan judul menarik: “Aura farming 100/10”. Penampilannya begitu memukau hingga ditiru oleh klub sepak bola internasional seperti PSG dan AC Milan. Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan aura farming? Apakah ada kaitannya dengan energi spiritual dan pertanian? Mari kita eksplor lebih dalam istilah gaul Gen Z yang kini mendunia berkat aksi luar biasa tukang tari Pacu Jalur ini.
Secara harfiah, aura farming berarti ‘bertani aura’. Menurut KBBI, aura adalah energi yang terpancar dari seseorang atau sesuatu, sementara farming merujuk pada kegiatan bercocok tanam. Namun dalam lensa bahasa gaul Gen Z dan Gen Alpha, maknanya lebih mendalam. Ini tentang menumbuhkan dan memancarkan versi diri yang paling keren dengan cara yang autentik. Singkatnya, aura farming adalah saat seseorang melakukan hal hebat tanpa berusaha terlihat hebat—terlalu banyak usaha justru membuat aura itu hilang.
Ada beberapa unsur yang memengaruhi munculnya istilah ini:
- Dari Dunia Game: Dalam game seperti World of Warcraft, ‘farming’ berarti mengulang tugas untuk mengumpulkan pengalaman atau item. Gamer dapat mendapatkan ‘poin aura’ dengan melakukan aksi spektakuler atau hanya berpose keren.
- Inspirasi dari Film Dune: Istilah ini juga berkaitan dengan karakter Paul Atreides (diperankan Timothee Chalamet) dalam film Dune, yang memancarkan aura kuat saat memimpin pasukan dan berpidato.
Kembali ke si bocah tukang tari Pacu Jalur, aksinya merupakan contoh sempurna dari aura farming. Dia tidak berusaha menonjolkan diri; fokusnya hanya pada peran sebagai tukang tari yang menari di ujung perahu, menghidupkan kekayaan budaya Melayu. Aksinya yang autentik, dengan dukungan editan musik dan filter yang pas, menciptakan konten yang sangat menarik perhatian.
Popularitasnya yang meledak menunjukkan bahwa dunia terpesona. Para pemain PSG seperti Achraf Hakimi dan Neymar serta maskot AC Milan ikut meniru, menandakan betapa kuatnya ‘aura’ yang ditampilkan dari tradisi lokal ini, mengangkat Pacu Jalur ke kancah global.
Apa Itu Pacu Jalur?
Pacu Jalur berasal dari dua kata: ‘pacu’ (lomba) dan ‘jalur’ (perahu panjang yang terbuat dari kayu utuh). Perlombaan mendayung ini adalah puncak acara kebudayaan di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.
Sejarah Panjang Pacu Jalur
Sejarah Pacu Jalur sudah ada sejak abad ke-17. Proses pembuatan ‘jalur’ sangat ritualistik, mulai dari rapat desa untuk memilih kayu khusus sampai dengan perayaan menghias jalur secara gotong royong. Panjang jalur bisa mencapai 25-40 meter, dioperasikan oleh 40 hingga 60 orang, yang disebut ‘anak pacu’.
Aksi viral yang kita lihat hari ini menunjukkan peran tukang tari yang dinamis, memberi semangat kepada ‘anak pacu’ saat mendayung dengan keras, menciptakan harmoni seni dan kekuatan yang kini dikenal sebagai aura farming di level paling tinggi.