Dalam Jejak langkah Novallen Zaskia Kaylanatha: Dari Hobi Menari Menjadi Prestasi Gemilang
Siapa sangka, keseharian Novallen Zaskia Kaylanatha (15) saat kecil mampu membawanya meraih prestasi di bangku sekolah. Dikenal akrab sebagai Kia, dia memiliki passion yang unik dalam hal kecantikan. Dari bermain dengan bronzer dan lipstik, mengenakan kostum “princess”, hingga berlatih berjalan dengan sepatu hak tinggi, Kia selalu mengekspresikan diri dengan cara yang penuh warna.
Seiring berjalannya waktu, kecintaannya pada seni tak pernah pudar. Saat menginjak bangku sekolah dasar, Kia mulai mengeksplorasi musik dan seni tari, meski belum ada satu pun anggota keluarganya yang terjun dalam dunia tari. Dia belajar sendiri, berlatih selama berjam-jam hanya dengan modal video dari media sosial.
“Dia sering latihan tari jaipong, padahal enggak ikut les dan enggak ada yang mengajarkan juga. Waktu kumpul keluarga, semuanya kaget. Kia tahu-tahu bisa tari jaipong, belajar dari mana?” kenang sang kakak, Dea Alfatihah.
Kia mencerminkan tekadnya dengan memberikan semangat pada setiap gerakan tari yang dilakukannya. “Aku suka lihat video-video di TikTok, lalu dicoba gerakannya sedikit-sedikit dulu,” ujarnya. Dengan kebiasaan yang dibangun, kini Kia mahir dalam berbagai tarian tradisional, hanya dengan waktu belajar singkat.
Orang tuanya, menyadari bakat luar biasa Kia, membawanya untuk mengikuti les tari di sanggar, diiringi berbagai kegiatan lain seperti modern dance dan public speaking. Siswa kelas 9 SMP ini sudah dikelilingi oleh berbagai kegiatan padat, dari les hingga photoshoot, dan tetap tak merasa lelah. Ia berhasil membagi waktu berkat dukungan keluarga yang mengatur jadwal.
“Enggak ngerasa capek, karena aku senang banget sama semua kegiatannya. Malahan, aku cari tahu informasi soal lomba-lomba di Instagram,” ungkap Kia, menunjukkan dedikasinya dalam mengusahakan prestasi. Kerja kerasnya terbayar dengan berbagai penghargaan, termasuk gelar “Most Fashionable” dan penghargaan di ajang Duta Anak Indonesia.
Namun, di balik prestasi yang ia capai, terdapat luka yang cukup dalam. Sejak taman kanak-kanak, Kia menjadi korban perundungan yang sulit ia lupakan. Kesulitan ini mengakibatkan dia hingga tertinggal satu tahun akademik. Meski mengalami tantangan, Kia tidak menyerah. Saat ditawari tampil di momen perpisahan sekolah oleh gurunya, dia menunjukkan kemampuannya di hadapan banyak orang.
Meski kerap dicemooh, Kia memilih untuk tak menghiraukan ejekan dan terus fokus pada prestasinya. “Aku enggak pernah membalas. Kalau ada yang mengejek, aku malah posting saja pencapaian di Instagram,” ucapnya dengan percaya diri, membuktikan bahwa dia mengubah luka menjadi kekuatan untuk berkarya.