Raja Juli Antoni, Menteri Kehutanan, menegaskan pentingnya menjaga ekosistem Pulau Padar saat membuka akses bagi wisatawan. Ia mengusulkan sistem antrean berbasis kuota agar setiap orang tetap bisa menikmati keindahan pulau tersebut tanpa mengorbankan keseimbangan alam. Dalam perspektifnya, pariwisata massal yang tidak terkendali bisa mengancam habitat satwa endemik seperti Komodo dan keaslian kawasan konservasi.
Menhut menyebut bahwa kegiatan wisata di Taman Nasional Komodo sebaiknya diarahkan ke format yang lebih berfokus pada ekoturisme dan pengalaman khas yang mendalam. Meski suasana saat ini seperti pasar ramai yang tidak sesuai dengan prinsip konservasi, rencana pengaturan kuota ini diharapkan mampu memberi manfaat jangka panjang, baik bagi ekosistem maupun ekonomi lokal. Pembatasan ini menyiratkan tantangan ekonomi bagi pelaku wisata seperti agen tur dan penginapan, tapi juga menjadi langkah penting demi keberlangsungan taman nasional tersebut.
“Semua orang boleh datang ke Pulau Padar, tapi harus antre sesuai kuota, agar tidak merusak lingkungan,” ujar Raja Juli, menegaskan komitmennya untuk melestarikan habitat unik ini. Pendekatan ini diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara pariwisata dan konservasi, serta memastikan keindahan alam tetap terjaga untuk generasi mendatang.