Roblox Jadi Game Online Favorit Nomor 5 di Kalangan Gamer RI

Roblox Jadi Game Online Favorit Nomor 5 di Kalangan Gamer RI

Dalam tren yang sedang hangat, Roblox menjadi sorotan di masyarakat. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, sempat menyatakan pelarangan terhadap game ini karena kekhawatiran akan konten yang tidak sesuai untuk anak-anak. Padahal, berdasarkan laporan Profil Pengguna Internet Indonesia 2025 dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Indonesia menunjukkan pertumbuhan pengguna internet yang luar biasa. Dari total penduduk 284 juta lebih, sekitar 80,66% sudah terhubung ke dunia maya, mencapai lebih dari 229 juta pengguna aktif.

Data terbaru menunjukkan bahwa 28,17% dari pengguna internet Indonesia mengaku bermain game online, meningkat dari 24,27% di tahun sebelumnya. Merujuk pada preferensi mereka, Roblox termasuk dalam lima besar game yang paling banyak dimainkan di tanah air. Rata-rata waktu bermain sebagian besar pengguna berkisar antara 1 hingga 3 jam per hari, dengan proporsi besar di rentang 1-2 jam.

Namun, di balik popularitasnya, muncul kekhawatiran dari para ahli dan pejabat pendidikan. Mu’ti mengingatkan bahwa konten kekerasan dan materi negatif dalam game bisa berdampak buruk, terutama bagi anak usia SD yang belum mampu membedakan dunia nyata dan virtual. Ia menyoroti kekhawatiran akan adegan yang meniru kekerasan seperti membanting, yang berpotensi mempengaruhi perilaku mereka di dunia nyata. Ia juga mengingatkan tentang maraknya konten berbahaya, termasuk penyusupan situs judi online yang bisa masuk ke dalam game.

Selain itu, ada perhatian serius terhadap durasi bermain yang berlebihan. Anak-anak yang terlalu banyak waktu di depan layar rentan mengalami gangguan motorik, peredaran darah, dan bahkan dampak emosional. Mu’ti menegaskan pentingnya pengawasan orang tua—aktif mendampingi dan mengarahkan agar akses anak-anak terbatas pada konten yang edukatif dan bermanfaat. Dengan pendekatan yang tepat, game bisa menjadi media belajar yang menyenangkan dan aman tanpa mengabaikan perkembangan dan perlindungan mereka.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *