Kisah Legenda Sepakbola Indonesia: Sutiono Lamso
Di dunia sepakbola Indonesia tahun 1990-an, nama Sutiono Lamso tak asing lagi bagi para pecinta olahraga ini. Ia adalah tokoh kunci di balik keberhasilan Persib Bandung meraih gelar Liga Indonesia pertama pada musim 1994/1995, berkat gol tunggal yang memukau ke gawang Petrokimia Putra.
Baru-baru ini, pemain asal Purwokerto ini membuka lembaran perjalanan kariernya sebelum bergabung dengan Persib Bandung. Dalam wawancara eksklusif bersama Persib TV, Sutiono mengisahkan bahwa ia awalnya hanya mengagumi Persib dari kejauhan, terutama saat final Piala Perserikatan melawan PSMS Medan. Ia menyadari permainan Persib lewat pemain-pemain pilihan seperti Ajat Sudrajat, Adeng, dan Robby Darwis.
Walaupun saat itu, karier sepakbolanya hanya sebatas di tingkat Piala Soeratin U-17 di Jawa Tengah, minatnya terhadap Persib tetap besar. Ia sering menyaksikan pertandingan Persib di berbagai daerah, termasuk saat sebuah klub lokal, Produta Bandung, mengikutsertakan dirinya dalam kompetisi internal. Kehadirannya membuahkan hasil manis saat ia mencetak dua gol dalam kemenangan 4-0 melawan Sidolig dan kembali menyumbang dua gol dalam pertandingan berikutnya melawan Isuda.
Kebintangan Sutiono di kompetisi lokal menarik perhatian pelatih senior Persib, Nandar Iskandar. Ia pun dipanggil mengikuti turnamen Persija Cup di Jakarta bersama lima pemain muda lainnya sebagai bagian dari upaya regenerasi tim. Saat itu, ia merasa seperti bermimpi bisa bermain di level tertinggi dan bahkan di stadion sebesar Gelora Bung Karno.
Sejak masa mudanya, Persib memang telah dikenal sebagai tim papan atas. Sutiono turut memberikan kontribusi besar di berbagai kompetisi seperti Gubernur Cup dan Jawa Pos Cup, di mana ia menjadi top skor dan pemain terbaik. Perjalanan panjang itu akhirnya membawanya ke puncak kejayaan saat tampil di final Liga Indonesia 1994/1995.
Puncaknya, di laga final yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Sutiono Lamso mencetak gol tunggal ke gawang Petrokimia Putra di menit ke-71, memastikan kemenangan bersejarah bagi Persib. Kini, namanya terus dikenang sebagai legenda yang abadi di hati bobotoh, simbol perjuangan dan dedikasi di dunia sepakbola Indonesia.