Sebelum terbang, banyak traveler merasa cepat lapar dan buru-buru mencari makanan ringan atau minuman favorit di toko serba ada dekat bandara. Dengan pilihan cepat saji yang beragam, tak heran jika menu praktis ini jadi andalan karena langsung bisa diambil dan dinikmati. Sayangnya, makanan dan minuman ini sering mengandung garam, gula, atau zat lain yang bisa bikin perut kembung dan tidak nyaman.
Risiko lainnya termasuk gangguan pencernaan, sering buang air kecil, serta sulit tidur, yang semuanya bisa mengganggu kenyamanan selama perjalanan. Oleh karena itu, sebaiknya hindari pembelian dan konsumsi makanan ini sebelum naik pesawat, apalagi kalau akan perjalanan jauh. Mengutip dari Travel + Leisure dan New York Post, berikut daftar makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari saat berada di bandara.
SCROLL UNTUK LANJUTKAN
Salad segar memang dikenal sebagai pilihan sehat penuh nutrisi. Tapi, dengan adanya bar salad terbuka yang bisa diakses siapa saja, risiko terkontaminasi bakteri yang menyebabkan keracunan meningkat. CDC menyatakan bahwa bakteri dari makanan mentah, terutama E. coli, adalah sumber utama infeksi yang dapat muncul dari konsumsi salad yang tidak higienis.
Bagi pecinta kopi, minuman ini sering jadi bagian dari rutinitas harian. Tapi, jika ada rencana terbang, sebaiknya hindari karena sifat diuretiknya yang meningkatkan produksi urine. Ini bisa membuat perjalanan jadi tidak nyaman karena harus bolak-balik ke kamar mandi.
Menu asin gurih memang menggoda kapan saja, tapi sayangnya, konsumsi berlebih bisa menyebabkan kembung dan pembengkakan saat penerbangan. Gas berlebih dalam saluran pencernaan juga bisa membuat perut kembung dan menimbulkan kentut yang tidak sopan di pesawat.
Yogurt segar sering dipilih sebelum keberangkatan, tapi banyak produk di pasaran mengandung gula tinggi yang memperberat kerja usus. Menurut American Gastroenterological Association (AGA), konsumsi yogurt yang tinggi gula bisa mengganggu fungsi usus halus dan menyebabkan perut mules hingga keinginan untuk ke toilet.
Alkohol jelas harus dihindari, terutama jika ingin tidur nyenyak di pesawat. Menurut ahli nutrisi Lindsay Malone, alkohol bisa meningkatkan denyut jantung, menurunkan saturasi oksigen, dan meningkatkan risiko masalah jantung—bahkan bagi mereka yang masih muda dan sehat sekalipun.
Deli meat seperti sosis, patty, luncheon, dan sandwich mungkin terlihat praktis dan lezat. Tapi, olahan daging ini berisiko terkontaminasi bakteri listeria yang menyebabkan gangguan pencernaan, apalagi jika dibiarkan di suhu ruang. CDC menyarankan agar deli meat dipanaskan terlebih dahulu hingga suhu 74°C (165°F) sebelum dimakan.
Sushi, sashimi, dan ceviche yang mengandung ikan mentah juga tidak disarankan untuk dimakan sebelum penerbangan panjang. Makanan ini berisiko menyebabkan keracunan dan masalah pencernaan, terutama jika dibiarkan lama di suhu ruangan.
Minuman dari dispenser seperti fountain drinks mengandung risiko kebersihan dispenser dan tambahan gula yang berlebihan. Gula dalam minuman bersoda ini dapat menyebabkan kembung dan rasa tidak nyaman saat di pesawat.
Stephanie Schiff dari Northwell Huntington Hospital menyarankan untuk menghindari kacang-kacangan dan sayuran dari kelompok Cruciferae seperti brokoli dan asparagus sebelum perjalanan panjang. Makanan ini bisa menyebabkan kembung dan produksi gas berlebih yang membuat perjalanan jadi kurang nyaman.
Akhirnya, waspadai pula makanan yang bisa diambil sendiri di food court atau restoran seperti buah potong dan sayuran segar. Jika ingin makan keduanya, lebih baik bawa sendiri dari rumah agar terjamin kebersihan dan kesehatannya.
Informasi tentang makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari di bandara bisa sangat berguna, terutama untuk traveler yang akan menjalani perjalanan panjang dan harus menempuh waktu berjam-jam di udara.
