Gaok: Warisan Seni Suara Khas Kabupaten Majalengka
Di tengah kemegahan kesenian tradisional Tanah Pasundan, Kabupaten Majalengka menyimpan satu permata budaya yang jarang dikenal luas, yaitu Gaok. Seni ini adalah sebuah pertunjukan suara unik yang menyatukan nyanyian, cerita, dan sosok dalang dalam sebuah pengalaman yang memukau.
Gaok lebih menonjolkan kekuatan vokal dan irama daripada gerak atau dialog. Liriknya yang menggunakan bahasa Sunda penuh dengan kisah rakyat dan pesan moral, seakan mengantar pendengar dalam sebuah narasi bernada.
“Seorang dalang dan beberapa penyanyi memainkan peran, di mana dalang juga ikut menyanyi, menambah kehangatan pertunjukan,” cerita Hegar Parangina, salah satu seniman asal Majalengka.
Pertunjukan ini diiringi oleh alat musik tradisional yang berubah-ubah sesuai zaman dan suasana, mulai dari gembyung, songsong, kendang, tarompet hingga genjring besar, menunjukkan fleksibilitas seni ini dalam menghadirkan suasana penuh warna dan harmoni.
Gaok dulunya menjadi hiburan utama dalam berbagai acara masyarakat seperti syukuran kelahiran dan khitanan, sebelum teknologi hiburan modern hadir. Ia juga dianggap sebagai ekspresi seni yang setara dengan wayang catur, di mana cerita disunggingkan oleh dalang saja.
Saat ini, seni Gaok sedang dihidupkan kembali oleh para seniman muda melalui proyek revitalisasi. Mereka menyederhanakan aransemen musik dan nada sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan, termasuk anak-anak dan perempuan, yang dulu tidak umum terlibat dalam pertunjukan ini.
Didukung oleh alumni ISBI Bandung dan komposer muda local, musik pengiring gaok kini tampil lebih segar dan mudah dipelajari. Rencana digelar workshop untuk guru seni budaya dan peluncuran resmi seni ini tengah dipersiapkan.
Harapan besar tersemat pada upaya ini, agar gaok tidak hanya lestari tapi juga menjadi bagian hidup masyarakat hingga diadakan lomba tingkat kabupaten hingga provinsi, memastikan kelangsungan tradisi yang sarat makna ini.